July 2020 Wrap Up.

Khoirina
8 min readAug 5, 2020

--

Akhirnyaaa kesampaian juga bikin tulisan rangkuman bacaan. Jujur aja ini adalah rekor terbesar sepanjang dua dekade lebih kehidupanku. Baru kali ini aku bisa selesai membaca lima buku dalam satu bulan. Bagiku ini banyak gaes. Biasanya aku hanya berkisar di dua atau tiga buku, bulan lalu juga aku hanya selesai 3 buku. Tiba-tiba bulan ini aku menyelesaikan lima!

I’m so happy!!!

Sejujurnya masih ada waktu satu hari dan aku masih bisa menyelesaikan satu buku lagi, tapi sudah sangat nggak sabar menuliskan ini.

Jadi ini adalah lima buku yang berhasil kubaca sampai hari Kamis 30 Juli 2020:

  1. Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982 by Cho Nam-joo
Kim Ji-yeong Lahir Tahun 1982

Novel ini bercerita tentang Kim Ji-yeong seorang wanita yang lahir di Korea Selatan pada tahun 1982. Tentang betapa budaya patriarki yang tertanam di masyarakatnya sering kali membawa dampak tidak menguntungkan bagi kaum perempuan disana. Bukan hanya disana sebetulnya, ketika membaca ini mulai terbyang di pikiranku Kim Ji-yeong — Kim Ji-yeong lain yang lebih nyata dan dekat denganku. Bahkan dalam beberapa kejadian yang menimpa Kim Ji-yeong aku jadi merasa kami berdua mirip.

Setting dan data-data pendukung yang ditampilkan dalam novel ini secara mengejutkan membuat ceritanya terasa seperti benar-benar terjadi, seolah Kim Ji-yeong bukanlah tokoh fiksi. Aku juga lupa bahwa Kim Ji-yeong hanya tokoh rekaan ketika membacanya. Semua ini tidak lain karena aku sudah menonton adaptasi film dari novel ini terlebih dulu, itu memudahkanku dalam memvisualisasikannya. Walaupun tetap saja menurutku perbedaannya cukup kelihatan antara novel dengan film-nya. Bukunya jelas jauh lebih komplit ya, tapi film-nya terasa lebih hidup dari segi alur ceritanya. Menurutku ya, wkwk, sepertinya perlu ditegaskan bahwa tulisan ini sifatnya subjektif.

Mengingat jumlah halamannya yang tidak banyak, aku juga kaget mendapati banyak tanda di antara halaman-halamannya. Aku menandai banyak hal. Yang artinya aku perlu mengingat banyak hal dari buku ini.

2. Absolute Justice by Akiyoshi Rikako

Absolute Justice

Ini adalah novel Akiyoshi Rikako pertama yang kubaca, aku sudah lama penasaran dengan karya Akiyoshi-sensei sebetulnya, tapi baru mendapat kesempatan membaca salah satu karyanya dan ini keren. Sesuai apa yang kuharapkan mengingat Akiyoshi-sensei cukup popular di kalangan pecinta misteri-thriller.

Novel ini bercerita tentang sekelompok perempuan yang bersahabat, ada lima orang di mana konfliknya berpusat pada salah satu dari mereka. Namanya Noriko, dia dijuluki pahlawan kebenaran karena selalu melakukan segala sesuatu dalam hidupnya dengan benar. Tipe orang yang lurus dan tidak akan membiarkan begitu saja kesalahan sekecil apapun yang berada di bawah radarnya. Hanya saja dalam versi yang eksrtrem. Versi yang jauh sekali dari bayangan kita mengenai orang yang mencintai dan menjunjung tinggi kebenaran.

Menarik kan?

Aku menghabiskan novel setebal 300an halaman ini Cuma dalam waktu sehari semalam. Sebegitu serunya.

Topik yang diangkat juga tidak Cuma soal keanehan Noriko, tapi juga mengenai sisi gelap empat sahabatnya yang membuatku sadar soal bagaimana semua orang tidak akan bisa putih bersih, tidak akan bisa luput dari dosa. Bahkan Noriko yang tampak sangat putih bersih sebagai “pembela kebenaran” juga ternyata menyimpan rahasianya.

Dan kerena kesalahan-kesalahan pada diri empat orang sahabat Noriko itulah mereka mulai terganggu dengan keberadaan Noriko. Jadi mereka berempat bersama-sama membunuhnya dan menjatuhkan Noriko beserta mobilnya ke jurang. Tapi suatu hari datang sebuah surat undangan dari Noriko yang meminta mereka datang. Jadi apa yang akan mereka lakukan buat menyelamatkan diri dari jeratan hukuman? Apa juga yang sebenarnya sudah Noriko lakukan sehingga membuat empat sahabat terdekatnya membunuhnya?

Ayo baca ini. Pokoknya pecinta misteri-thriller wajib kenal dengan tulisan Akiyoshi Rikako!

3. Perempuan di Titik Nol by Nawaal El-Saadawi

Perempuan di Titik Nol

Lagi-lagi tentang perempuan. Sejujurnya aku sudah penasaran dengan buku ini dari lama. Tapi aku menunggu momen diskon yang tepat untuk buku ini. Pasalnya diskonnya selalu mentok di harga 49 ribuan hehe. Dan disaat-saat seperti ini tentu saja ada kebutuhan lain yang lebih prioritas, kan. Sudah banyak yang bilang kalau buku ini bagus. Dan semua yang bilang begitu nggak ada yang bohong.

Jadi sekedar cerita, aku akhirnya baca buku ini ketika iseng search di ipusnas dan ternyata ada. Berhubung belum ada budget untuk buku ini, terus buku ini nggak tebal jadi aku coba baca dari aplikasi ipusnas for android. Daripada beli buku bajakan juga, kalau ada yang gratis dan legal kenapa enggak? Antri-nya memang lumayan ya, tapi untuk buku ini, itu adalah penantian berharga.

Jadi novel ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Firdaus. Dari yang aku baca, hidupnya dari kecil sudah malang. Ayahnya terkesan egois karena dalam beberapa adegan tampak sering mementingkan dirinya sendiri diatas kepentingan istri dan anak-anaknya, yang mana di mataku itu nggak mencerminkan sikap bertanggung jawab dan sifat penyayang yang seharusnya ada pada seorang ayah. Firdaus tinggal dengan Ayah kandungnya, tapi ibu yang bersamanya adalah ibu tiri, dia tidak tahu siapa dan seperti apa ibu kandungnya.

Dan ternyata perjalanannya menuju dewasa juga tidak kalah malangnya, terus-terusan bertemu dengan laki-laki yang memperlakukannya dengan rendah dan seenaknya, Firdaus berakhir menjadi pelacur. Menjalani pekerjaan hina itu dengan suka rela karena bisa mencukupi kebutuhan hidup darinya.

Sempat dia berhenti melacur dan memilih menjadi seorang karyawati rendahan, karena itu jelas lebih mulia daripada seorang pelacur, tapi ia dipertemukan lagi dengan seorang laki-laki yang lagi-lagi hanya baik di depannya. Akhirnya Firdaus kembali lagi ke kehidupan lamanya, menjadi pelacur. Disinilah muncul konflik dengan seorang mucikari yang ingin mengambil untung darinya, konflik yang membuat Firdaus mendekam di penjara menanti hukuman matinya.

Mengangkat isu feminis, sangat jelas kan. Jelas bahwa melihat bagaimana Firdaus hidup, aku yang gemar mengeluh ini ternyata masih jauh lebih beruntung darinya, dan masih sering tidak sadar pada kebaikan yang sudah Tuhan berikan. Padahal Firdaus yang malang bahkan tidak mengeluh ketika harus di hukum mati. Sementara aku yang masih bisa leha-leha hidup dengan nyaman begini seperti tiada hari tanpa mengeluhkan nasib.

4. 99 Untuk Tuhanku by Emha Ainun Nadjib

99 Untuk Tuhanku

Ini adalah kumpulan puisi pertama yang berhasil kuselesaikan. Aku menyukai puisi. Aku bahkan menulis puisi sejak sekolah dasar, tapi membaca satu buku penuh dengan puisi sering membuatku bosan. Mungkin itulah mengapa puisiku lambat berkembang. Dan aku merasakan bosan yang sama juga ketika membaca buku ini.

Bukan karena pilihan katanya kurang indah, tapi justru di situlah letak masalahnya.

Beruntung di dalamnya buka berisi puisi cinta penuh gombalan yang belakangan membuatku muak.

Ini berisi 99 puisi yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, untuk Tuhan.

Jujur saja kupikir ini adalah puisi religi yang akan mirip seperti serangkaian ceramah dengan kata-kata yang lebih estetis. Atau akan seperti syair lagu religi yang gemerung setiap bulan ramadhan itu. Tapi aku salah besar.

Memang benar bahwasannya belumlah puisi kalau mawar masih berarti mawar, kalau duri masih bermakna duri. Tapi justru itu yang membuatku kesulitan memahami maknanya. Bahasanya terlalu tinggi buatku, kosa katanya begitu berwarna sedangkan aku begitu terbatas dalam perbendaharaan diksi.

Aku harus mulai dari buku puisi yang bahasanya lebih mudah kumengerti, begitu seharusnya. Apa ada saran?

Terlepas dari itu semua aku suka cara Cak Nun mengungkapkan rindunya pada Tuhan, aku suka bagaimana kata-katanya bicara mengenai hatinya yang meresahkan jarak dengan Tuhan yang masih belum sedekat yang ia harapkan sebagai manusia. Aku suka karena beliau menulis banyak kata yang belum pernah kukenal sebelumnya.

5. Berani Tidak Disukai by Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

Berani Tidak Disukai

Aku berharap buku ini akan memberi tahu langkah-langkah konkret yang harus kuambil untuk mewujudkan sikap berani tidak disukai dan meraih hidup yang tenang. Tapi tidak semudah itu fergusso.

Tidak akan ada step by step seperti dalam procedure text di dalamnya. Jangan harap. Kita harus menyimpulkan sendiri langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menjadi orang yang berani tidak disukai. Seperti kata sang Filusuf dalam buku ini, kita bisa membawa seekor kuda ke air, tapi akan meminum air itu atau tidak adalah mutlak keputusan si kuda.

Buku ini mengungkapkan teori-teori dan gagasan-gagasan Alfred Adler yang namanya saja begitu asing buatku.

Aku mengalami beberapa kendala dalam memahami isi buku ini, terutama tentang aku yang belum cukup mampu memahami bahasa penyampaiannya. Sehingga aku merasa kurang puas dengan apa yang bisa kutangkap dari buku ini. Tapi sekarang aku tahu bagaimana sebaikanya aku menjalin hubungan interpersonal dengan seseorang. Itu saja sudah bagus.

Tapi…

Konon, Untuk memahami betul teori psikologi Adler dan menerapkannya untuk benar-benar mengubah cara hidup seseorang, orang membutuhkan “separuh tahun kehidupannya” Dengan kata lain kalau mulai mempelajari pada usia empat puluh tahun, kau butuh dua puluh tahun, yaitu sampai kau menginjak enam puluh tahun. Kalau kau mulai belajar pada usia dua puluh tahun, kau butuh waktu sepuluh tahun, yaitu sampai kau menginjak usia tiga puluh tahun.

(Ichiro Kishimi)

Jadi mungkinkah ini pertanda bahwa kita harus lebih bersabar?

Sebetulnya aku tidak sabar untuk membaca buku ini sekali lagi dan mencoba lebih memahaminya, tapi aku butuh penyegaran setelah ini. Topik dalam buku ini meskipun sekilas bagiku terdengar sederhana, tapi dia ternyata berat dan menguras energi jadi aku bepikir akan mencati bacaan yang ringan dulu. Menumpas TBR-ku kemudian membaca buku ini lagi. Sebuah pengalaman yang berharga bagiku bisa membaca buku ini.

6. Kabut by riankobe

Kabut

Sebetulnya ada satu buku lagi, tapi aku baca di wattpad. Sebuah cerita thriller tentang 4 orang melakukan perjalanan mendaki sebuah gunung dan mengalami beberapa kejadian aneh di gunung itu.

Ini tergolong pendek, tapi justru itu yang aku cari ketika baca di platform digital begini, cerita-cerita yang pendek, habis dibaca sekali duduk tapi ceritanya keren. Aku nggak pernah punya pengalaman mendaki gunung karena selain nggak terlalu tertarik dengan aktivitas-aktivitas sejenis, aku juga tinggal di daerah pegunungan, jadi aku lebih tertarik sama suasana perkotaan yang bagiku memberikan nuansa dan pemandangan baru.

Tapi aku sangat menikmati cerita ini, sensasi tegang yang ditimbulkan juga keren, aku sampai terbayang dinginnya, gelapnya, mencekamnya, dan kabutnya sudah pasti. Terlepas dari itu semua, cara penulisnya bercerita itu menyenangkan untuk diikuti.

Lagi-lagi, penggemar thriller aku sangat menyarankan untuk baca cerita ini. Bisa dibaca disini ya!

***

Jadi itulah lima buku + 1 yang kubaca bulan ini. Bukunya tipis-tipis kan?? Sekarang jadi tahu kan kenapa bisa baca banyak? Hehe

Yang harus kita tahu, sebuah buku itu tidak harus tebal untuk bisa memuat banyak pesan dan makna untuk pembacanya. Jujur saja aku sudah kepayahan kalau harus menyelesaikan satu buku lagi, jadi mungkin buku yang harusnya ke-6 di bulan ini akan ikut dalam wrap up bulan Agustus. Itupun kalau rekor baca bulan Juli ini bisa bertahan. Semoga bulan depan tidak kalah dari bulan ini. Semoga aku bisa segera menumpas TBR yang segunung itu, semoga juga rejeki kita semua baik jadi aku bisa mewujudkan wishlist-wishlist-ku hahaha..

Oh iya aku juga membuat tulisan July 2020 Wrap Up ini dalam Bahasa Jawa ya. Dan karena aku dan dawet ayu berasal dari sebuah negeri yang sama, jadi tulisan itu berbahasa Jawa Ngapak. Silahkan cek link berikut kalau penasaran: https://marifatulkhoirina.wordpress.com/

Sekian dan terima kasih. Wassalam..

--

--

Khoirina
Khoirina

Written by Khoirina

mostly i talking to the moon

No responses yet