Awal aku melihat buku ini aku nggak peduli. Malah kupikir, buat apa beli buku-buku begini, apa iya bakal aku baca. Nggak peduli didiskon sampai semurah apapun awalnya aku sama sekali nggak tertarik dengan buku-buku ini.
Sampai akhirnya aku ngerasa jenuh dan lelah baca-baca buku fiksi. Aku lelah dengan cerita-cerita karangan yang terkenal itu. Bukan berarti aku lantas nggak suka karya fiksi lagi dan nggak membaca fiksi lagi. Aku masih sangat suka cerpen dan novel, hingga detik ini. Nggak peduli genre apapun itu, aku sangat suka hanyut dalam cerita-cerita karangan yang sering kali terasa sangat dekat denganku, bahkan beberapa kali kutemukan tulisan fiksi yang merepresentasikan hidupku, mencerminkan aku dalam tokohnya, menggambarkan apa yang kurasakan dalam perasaan tokohnya, mungkin istilah baper bisa sesuai dengan kondisi ini, dan aku sangat menikmati semua momen itu. Bahkan untuk beberapa cerita bagus yang nggak memiliki kedekatan apapun denganku, aku masih bisa jadi sangat suka.
Tapi segala sesuatu yang berlebihan memang pada akhirnya bukan cuma jadi berkurang kebaikannya, mau nggak mau rasa jenuh itu suka tiba-tiba berkunjung tanpa memberi kabar dulu. Intinya aku ini sangat jarang membaca buku non-fiksi, jadi aku nyari sesuatu yang berbeda.
Aku melihat buku bersampul putih didominasi warna oranye dengan judul Penebar Harapan terpampang di sampulnya, harganya hanya 10 ribu rupiah. Kupikir kalaupun nantinya aku nggak suka aku nggak akan merasa rugi juga.
Jadi aku beli, tapi perlu waktu hingga berminggu-minggu barulah kubaca buku ini. Ketika baru mulai, cerita pertamanya kebetulan memiliki kesamaan dengan kisahku ketika sekolah. Jadi, aku merasa mendapat dorongan lebih untuk melanjutkan baca dan tanpa sadar aku menikmatinya. Menikmati membaca kisah orang-orang luar biasa itu. Kisah orang-orang yang membuatku merasa aku ingin jadi sesuatu, ingin berguna setidaknya untuk diriku dan keluargaku dulu. Kisah mereka yang berasal dari keluarga serba biasa dan serba pas-pasan, tapi punya hati yang kaya, punya tekad yang tidak kupunya dan punya semangat yang dalam diriku entah padam sejak kapan.
Menyelesaikan buku tipis ini sangat memuaskan bagiku, melebihi puasnya selesai membaca ratusan lembar novel. Aku nggak pernah menyangka bisa semenyenangkan ini, maksudku buku sederhana ini. Kisah orang-orang yang mendapat penghargaan Kick Andy Heroes ini dituturkan dengan singkat tapi mengena. Gaya penyampaiannya tidak muluk-muluk dan beberapa kisahnya berhasil menyentuh hatiku, mataku sampai sempat berembun. Yang membuatku lebih senang lagi adalah, bahwa kisah yang diceritakan dalam buku ini nyata. Orang-orang yang membuatku ingin berharap lagi itu ada di dunia dimana aku sering mengeluhkan hidup ini. Mereka ada di Nusantara yang sama dengan yang kutinggali.
Berawal dari Penebar Harapan, aku jadi tertarik ketika melihat ada buku Kick Andy Heroes lainnya dengan harga sama bahkan dengan si merah itu berharga setengahnya. Judulnya hanya satu kata dan ditulis dengan huruf capital semua disampulnya, HOPE, ini adalah kesukaanku dari tiga judul yang sudah kubaca. Impresiku tidak berubah, buku ini tidak bisa membosankan seperti yang kupikir akan terjadi. Buku ini menginspirasi seperti tertulis di dekat nomor ISBN-nya, Buku Inspiratif.
Aku juga membeli Pemantik Cahaya dan ketika merampungkannya rasanya sama, ketika aku merasa lelah dengan cerita-cerita misteri dan thriller yang kusukai itu, buku-buku seperti ini menjadi pelarian yang menyenangkan.
Buku ini mendorong mood membacaku yang turun untuk naik kembali. Ini akan cocok bagi kalian yang sedang kehilangan motivasi. Bagi kita yang pada saat ini sedang dilanda macam-macam persoalan buku ini akan menunjukkan bahwa banyak orang-orang yang bertekad untuk tetap memberi manfaat bagi orang lain di tengah persoalan hidup dan keterbatasan yang mereka miliki. Apa lagi di tengah situasi dimana hari-hari belakangan ini ada banyak berita kurang bagus dan menyedihkan yang terdengar, kisah-kisah inspiratif ini ibarat kipas angin yang dinyalakan di tengah hari yang panas. Tidak bisa menghilangkan hawa panasnya, tapi mampu memberi sedikit penghiburan.
Semakin banyak membaca semakin banyak pengalaman tak terduga akan terjadi padaku, itu yang kuyakini saat ini. Buku-buku Kick Andy Heroes ini, sedikit membantu mengobati kekecewaanku pada kenyataan yang harus kuhadapi. Membuatku pikiran-pikran semacam “Kalau mereka yang lebih terbatas dariku saja bisa, aku juga pasti bisa.” Menari-nari dalam kepalaku. Optimisme yang lama tidak kupunyai itu, kurasa sedang tumbuh lagi dengan perlahan, aku merasakannya mulai berkecambah di suatu tempat dalam diriku.
Pada akhirnya aku kembali merasakan bersyukur dipertemukan dengan buku-buku. Mereka teman yang luar biasa.
10/10/2020